Bagaimana Tren Sosial Media di Masa Depan? Dan Apa Pengaruhnya untuk Anda?

JAKARTA – Kita sudah bisa melihat tren tertentu muncul di media sosial. Mulai dari hanya sekedar berkomunikasi via chat, lalu mem-posting gambar, video dan bahkan berbagi pesan suara. Di masa depan, sosial media diprediksi akan menjadi bagian dari kehidupan kita pun bahkan saat ini, berapa banyak waktu yang kita habiskan di depan smartphone untuk menjelajah di sosial media? Instagram, Twitter, Facebook, Tik Tok, kita dikelilingi oleh aplikasi yang memungkinkan kita terhubung satu sama lain. Namun perlu juga kita ketahui bahwa outlet media sosial sekarang mengambil fungsi baru yaitu untuk berbelanja, membaca berita, bermain game; hal ini menjadi lebih dari sekadar sosial.

Jadi, apa masa depan media sosial, dan bagaimana pengaruhnya terhadap Anda dan pengalaman Anda? Berikut adalah enam hal yang akan menjadi tren sosial media pengaruhnya terhadap masa depan platform sosial.

Pengalaman Belanja Berbasis AR (Augmented Reality)

Anda mungkin pernah memperhatikan Iklan yang tersedia di Facebook dan Instagram. Aplikasi ini semakin mencoba untuk mengintegrasikan e-commerce ke dalam pengalaman pengguna mereka dan belanja berbasis AR adalah kemungkinan masa depan untuk ruang online ini. Augmented reality, atau AR, melibatkan overlay objek virtual ke dalam video atau gambar dalam visualisasi nyata. Ini biasanya dilakukan dengan smartphone atau headset AR—dengan aplikasi media sosial yang biasanya mengandalkan kamera smartphone pengguna. Teknologi tersebut tentunya memiliki masa depan yang menjanjikan di bidang belanja online. Snapchat mengakuisisi aplikasi rekomendasi mode bernama Screenshop pada April 2021, dengan niat untuk beralih ke industri e-commerce. Lalu aplikasi tersebut telah terjun ke pengalaman belanja berbasis AR, dengan kolaborasi percobaan dengan raksasa mode Gucci pada tahun 2020. CEO perusahaan sendiri telah menyatakan minatnya pada e-commerce berbasis AR, jadi kita mungkin akan melihat beberapa fitur baru yang menarik ditambahkan ke aplikasi dalam waktu dekat. Seiring dengan e-commerce berbasis AR pasti akan datang lebih banyak integrasi pasar secara umum. Dengan munculnya bagian belanja di berbagai aplikasi media sosial populer, kombinasi sosial dan ritel diharapkan menjadi lebih umum selama beberapa tahun ke depan. Beberapa orang mencari nafkah dengan menjual produk di aplikasi seperti Instagram dan Facebook, dan mudah untuk mengetahui alasannya dengan pasar mereka yang mulai berkembang dan beragam.

Komunikasi VR (Virtual Reality)

Anda mungkin pernah mendengar tentang VR atau virtual reality. Teknologi ini membuat individu dapat menjelajah di dunia maya menggunakan headset. Ini dapat bekerja dengan sangat baik dan dapat menjadi fitur media sosial yang tren dalam waktu dekat. Tentu saja, kita sudah bisa berkomunikasi dengan berbagai cara melalui media sosial, seperti teks, panggilan suara, panggilan video, tidak ada kekurangan cara untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga. Tapi bayangkan Anda bisa merasa seperti Anda berada di sana, di dalam ruangan bersama mereka? Teknologi VR bisa membuat ini menjadi kenyataan. Meskipun komunikasi VR telah ada namun penggunaannya dalam sosial media belum terlalu umum, tapi hal ini bisa segera berubah. Salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia, Meta (sebelumnya Facebook), telah mempertimbangkan untuk mengembangkan ruang VR dalam jaringannya melalui Metaverse. Faktanya, rebranding perusahaan ini untuk lebih menyelaraskan dengan visinya untuk metaverse VR. Perusahaan memiliki platform VR sendiri yang disebut Horizon Worlds, yang dimaksudkan untuk menyatukan orang dan menciptakan lebih banyak rasa komunitas online. Platform ini sekarang dalam versi beta dan hanya untuk undangan. Namun, jika berhasil, itu bisa menjadi fitur yang populer di kalangan pengguna. Fakta bahwa Meta memiliki Oculus, produsen headset VR terkenal, perangkat semacam itu dapat diintegrasikan ke dalam usaha mereka lalu pengembangan sosial media berbasis VR akan segera berkembang.

Fokus Berkelanjutan pada Audiens Milenial

Tren media sosial ini cukup kontroversial, mengingat kerentanan nyata anak-anak terhadap bahaya ruang online. Baru-baru ini, Instagram mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan versi ramah anak dari aplikasi media sosial populer mereka, yang disebut Instagram Kids, yang sebelumnya juga diinisiasi oleh YouTube dengan YouTube Kids. Platform ini dimaksudkan untuk bebas iklan, sehingga tidak mempengaruhi anak-anak untuk membeli produk tertentu. Namun, orang-orang tidak menerima pengumuman ini dengan baik. Mereka dianggap berspekulasi bahwa platform ini bisa menjadi pusat perilaku predator dan cyberbullying. Faktanya, kekhawatiran berkembang ke titik dimana pemerintah Amerika menulis surat kepada CEO Meta Mark Zuckerberg dan memintanya untuk meninggalkan proyek tersebut. Sejak itu, perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan pengembangan aplikasi Instagram untuk anak-anak.

Tapi ini mungkin tidak akan mengakhiri konten dan fitur media sosial yang berfokus pada anak. Platform seperti YouTube sudah memiliki bagian besar yang didedikasikan untuk anak-anak, dengan konten yang terkadang mengandung iklan.

Jadi, tanpa intervensi hukum, kita pasti bisa melihat outlet yang fokus pada audiens yang lebih muda di masa depan.

Lebih Banyak Iklan

Tentunya aplikasi media sosial tidak mungkin memasukkan lebih banyak iklan ke antarmuka mereka? Nah, Anda akan terkejut melihat betapa bagusnya perusahaan-perusahaan ini dalam memasang iklan di sana-sini. Dengan meningkatnya popularitas media sosial, wajar saja jika semakin banyak perusahaan menawarkan dolar tertinggi untuk tempat iklan yang akan dilihat jutaan orang. Jika ada, media sosial menawarkan platform periklanan yang lebih menguntungkan daripada yang bisa ditawarkan oleh media cetak dan televisi. Jadi, ke depan Anda akan melihat iklan di lebih banyak area di platform media sosial favorit Anda selama beberapa bulan dan tahun mendatang. Meskipun terkadang berguna untuk menemukan produk baru, ini juga merupakan aspek media sosial yang paling tidak disukai banyak pengguna.

Algoritma Lebih Lanjut

Pernah merasa aplikasi media sosial Anda hanya tahu jenis konten apa yang Anda suka lihat? Yah, itu benar. Outlet media sosial memiliki algoritma yang dapat melacak aktivitas spesifik Anda: penelusuran, keterlibatan, halaman yang sering dilihat, waktu tunggu, dan banyak lagi. Ini memungkinkan algoritma sosial media menawarkan konten serupa untuk membuat Anda tetap tertarik. Singkatnya, algoritma ini memastikan bahwa Anda tetap terlibat dengan konten yang ditampilkan kepada Anda. Dengan perusahaan media sosial yang ingin meningkatkan aktivitas pengguna bila memungkinkan, selalu ada tawaran untuk meningkatkan algoritma ini sehingga mereka dapat memantau aktivitas Anda lebih dekat dan menyimpulkan konten mana yang ingin terus Anda lihat. Ini dapat menyebabkan aplikasi media sosial menjadi lebih sulit untuk keluar karena mereka menemukan cara untuk menarik perhatian Anda secara lebih efektif.

Game VR dan AR

Anda mungkin sudah pernah mencoba game VR dan AR. Pada dasarnya hal tersebut merupakan versi yang lebih mendalam dari pengalaman bermain game kopensional, dan Anda mungkin akan segera melihatnya di beberapa situs media sosial populer. Di tahun-tahun mendatang, situs-situs ini dapat menawarkan game multipemain VR yang dapat Anda mainkan bersama teman dan keluarga. Ini bisa berkisar dari permainan konvensional yang sederhana seperti scrabble atau tebak-tebakan, hingga permainan bar seperti biliar dan permainan pertarungan yang lebih cepat. Belum diketahui apakah ini akan gratis atau tidak, tetapi ini bisa menjadi cara yang sangat populer untuk tetap berhubungan dengan orang yang Anda cintai sambil juga bersenang-senang di waktu yang sama. Media sosial saat ini lebih dari sekedar posting dan atau bertukar pesan. Sepuluh tahun yang lalu, kita mungkin tidak akan pernah membayangkan akan menjadi apa media sosial. Namun saat ini semuanya bisa terjadi, berbelanja, bermain game, streaming langsung, ada begitu banyak hal berbeda yang dapat Anda lakukan dari aplikasi yang dulunya hanya mengirim SMS ke teman atau mengunggah status harian. Jadi, siapa yang tahu kemana media sosial akan pergi selanjutnya? Atau seperti apa tren sosial media di masa yang akan datang. Ini menakutkan dan sekaligus mengasyikkan untuk dipikirkan, dan kami akan berada di sini untuk memberi tahu Anda semua tentang apa yang akan terjadi selanjutnya! (Sal@)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *