Artikel Kesehatan Tentang Kolesterol

(Ditulis oleh: TITA TINARA AYU LESTARI, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)

Kolesterol yaitu substansi lemak yang secara normal dibentuk oleh tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan, kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain produksi hormon). Kolesterol dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai “kolesterol jahat” dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai “kolesterol baik”. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati.

Jadi, kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah (mis: penyakit jantung koroner dan stroke).

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah faktor genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurang nya aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL, kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan (misalnya steroid atau pil kontrasepsi/ KB).

APA DAMPAK NEGATIF KOLESTEROL TINGGI?

Dampak negatif dari kolesterol adalah stroke yang sudah konsisten dilaporkan dari berbagai hasil penelitian. Jadi, kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke. Hal ini akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain diantaranya: hipertensi, merokok, obesitas (kelebihan berat badan).

Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejala yang spesifik. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki sebagai ‘the silent killer’. Proses atherosclerosis tetap berjalan tanpa ada keluhan.

PENGENDALIANNYA BAGAIMANA?

Pengendalian kadar kolesterol menuju angka yang normal akan sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Adapun beberapa target untuk penurunan kadar kolesterol yaitu:

  1. Kadar kolestrol darah total di bawah 200 mg/dl.
  2. Kadar kolesterol darah LDL dibawah 130 mg/dl (pada individu tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau dibawah 100 mg/dl (bila pernah terkena penyakit jantung, merokok, menderita hipertensi, diabetes).
  3. Kadar kolesterol HDL diatas 35 mg/dl.
  4. Kadar trigliserida di bawah 150 mg/dl.

Pengendalian kadar kolesterol sesuai target dicapai dengan perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang dianjurkan meliputi penurunan berat badan, banyak makan yang berserat, konsumsi buah dan sayuran, berhenti merokok, olahraga, dan pembatasan konsumsi lemak berlebih. Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa ini dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Bila target penurunan kolesterol darah belum juga tercapai, pasien dapat berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi obat. Terapi obat yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol adalah golongan statin.

Keberhasilan terapi statin untuk menurunkan risiko stroke telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Penurunan kadar kolesterol sesuai target (<200 mg/dl) akan menurunkan risiko stroke sebesar 27%. Bagi pasien yang sudah pernah mengalami penyakit jantung, maka penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke sebesar 32%.

BAGAIMANA CARA MENCEGAHNYA?

Adapun cara mencegah kolesterol:

  1. Menerapkan pola makan yang sehat. Batasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan hindari konsumsi minuman beralkohol, perbanyak makan sayur, buah, dan ikan.
  2. Menurunkan berat badan. Dengan menurunkan berat badan, kadar kolesterol juga dapat menurun.
  3. Berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik memperbaiki kadar kolesterol dalam tubuh, usahakan untuk berolahraga selama 30-60 menit tiap hari misalnya jogging, lari, bersepeda, atau berenang.
  4. Menghentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan mempercepat penumpukan plak dalam arteri.

KOLESTEROL DISEBABKAN OLEH APA?

Ada beberapa penyebab seseorang terkena kolesterol:

  1. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat (memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi), contohnya kuning telur, mentega, biskuit, keju, krim, atau santan.
  2. Kurang berolahraga dan beraktivitas.
  3. Kebiasaan merokok.
  4. Terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.
  5. Obesitas.
  6. Memiliki penyakit tertentu, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), penyakit liver, dan penyakit ginjal.
  7. Pertambahan usia. Saat usia tua, risiko kolesterol tinggal yang memicu arterosklerosis juga semakin besar.

GEJALANYA APA?

Kolesterol biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, dalam kebanyakan kasus gejala baru terasa saat kolesterol tinggi mengarah pada pembentukan plak di arteri. Plak dapat mempersempit arteri sehingga lebih sedikit darah yang dapat melewatinya, pembentukan plak mengubah susunan lapisan arteri. Saat terjadi pengendapan pada dinding arteri karena kadar kolesterol yang berlebihan, hambatan ada aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terjadi.

Rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stress atau sedang melakukan kegiatan fisik yang berat juga dapat disebabkan karena kolesterol yang tinggi, kolesterol tinggi juga meningkatkan resiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner.

Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, pengidap kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya, bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.

PENGOBATANNYA BAGAIMANA?

Pilihan obat atau kombinasi obat tergantung pada berbagai faktor, termasuk faktor risiko pribadi, usia, kesehatan dan kemungkinan efek samping obat. Adapun pilihan pengobatan yang umum:

  • Statin. Pilihannya termasuk atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, pravastatin, rosuvastatin dan simvastatin.
  • Inhibitor Penyerapan Kolesterol. Misalnya obat ezetimibe, dapat membantu mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kolesterol makanan. Ezetimibe dapat digunakan dengan obat statin.
  • Resin Pengikat Asam Empedu. Misalnya obat cholestyramine, colesevelam dan colestipol, dapat menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu. 
  • Obat Penghambat PCSK9. Dapat membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL. Contoh obatnya adalah alirocumab dan evolocumab.

Jika seseorang memiliki trigliserida yang tinggi:

  • Fibrat. Obat-obatan fenofibrate dan gemfibrozil, dapat mengurangi produksi kolesterol very-low-density lipoprotein (VLDL) hati dan mempercepat pembuangan trigliserida dari darah.
  • Niasin. Dapat membatasi kemampuan hati untuk memproduksi kolesterol LDL dan VLDL. 
  • Suplemen Asam Lemak Omega-3. Dapat membantu menurunkan trigliserida. Tersedia dengan resep atau over-the-counter (OTC).

APA SAJA PEMERIKSAANNYA?

Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat)trigliserida, dan total kolesterol (total keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal sebagai berikut:

  • LDL: Kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • HDL: Lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
  • Kolesterol total: Kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • Trigliserida: Kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).

Seseorang disebut memiliki kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL.

APAKAH KOLESTEROL BISA SEMBUH?

Ada beberapa peneliti yang meneliti apakah kolesterol bisa sembuh atau tidak, diantaranya:

  1. Kolesterol tinggi tidak bisa sembuh total. Meski demikian, kolesterol tinggi bisa dikontrol dengan cara mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengkonsumsi obat-obatan .
  2. Ahli Jantung di All India Institute of Medical Sciences, New Delhi, Dr. Nitish Naik mengatakan bahwa pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan berat badan yang optimal tetap menjadi landasan untuk mengendalikan kolesterol.
  3. Obat-obatan juga memainkan peran penting pada banyak pasien. Namun, tidak boleh disalah artikan bahwa begitu kadar kolesterol menjadi normal dengan bantuan obat-obatan, gaya hidup tidak lagi berperan dalam mengelola hal yang sama,” kata Dr. Naik dilansir dari Wellthy.

Namun, penting untuk diingat bahwa obat tidak menyembuhkan kolesterol tinggi, tetapi efektif mengembalikan kadar kolesterol ke kisaran normal. Sementara itu, seseorang dengan kadar kolesterol tinggi seringkali tidak memiliki tanda atau gejala tetapi pemeriksaan rutin dan tes darah rutin dapat membantu mendeteksi kolesterol tinggi.

Satu tanggapan untuk “Artikel Kesehatan Tentang Kolesterol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *