(Ditulis oleh: SOFIA YUSMITA FENANLABIR, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal berupa kerusakan yang terjadi pada glomerulus. Glomerulonefritis adalah penyakit pada glomerulus, ketika terjadi peradangan di salah satu bagian ginjal Anda.Organ Ginjal memiliki penyaring atau filter kecil yang terdiri atas pembuluh darah kecil yang akan menyaring darah jika terjadi kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah. Kemudian, kelebihan tersebut akan dikeluarkan melalui urine.
Glomerulus adalah bagian di ginjal yang berbentuk bola dan terdiri atas pembuluh darah kapiler. Dalam jumlah yang banyak, struktur berukuran kecil ini disebut glomerulus. Glomerulus berfungsi untuk menyaring darah yang membentuk urine dan salah satu organ yang membentuk nefron.
Penyakit glomerulonefritis akut biasanya terjadi secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ini terjadi dan akan mengembangkan gejala setelah adanya infeksi di kulit atau tenggorokan, seperti:
- Wajah bengkak di pagi hari,
- Darah dalam urine (hematuria),
- Sesak napas dan batuk akibat paru terisi cairan, dan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Penyebab terjadinya Glomerulonephritis? dapat disebabkan oleh masalah sistem kekebalan tubuh tertentu (penyakit autoimun), seperti IgA Nephropathy, yang disebabkan oleh endapan antibodi yang terjadi secara normal (immunoglobulin A) dalam glomeruli, oleh karena itu memicu peradangan.
Berikut beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peradangan pada glomerulus di ginjal, baik pada glomerulonefritis kronis dan akut.
- Infeksi radang tenggorokan (strep throat)
Tidak jarang penyakit yang menyerang glomerulus ini terjadi satu atau dua minggu setelah Anda pulih dari infeksi radang tenggorokan. Terkadang infeksi kulit (impetigo) juga dapat menghasilkan antibodi ekstra yang dapat menetap di glomerulus dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Namun, mereka disebut dapat pulih dengan cepat.
- Infeksi virus
Infeksi virus, seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C ternyata juga dapat memicu glomerulonefritis. Walaupun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengapa hal ini dapat terjadi.
- Penyakit imun
Penyakit imun seperti lupus,kelainan imun pada paru (goodpasture’s syndrome), dan IgA nephropathy dapat menyebabkan peradangan pada glomerulus. Sebagai contoh, goodpasture’s syndrome dapat menyerupai pneumonia. Akibatnya, penyakit ini menyebabkan perdarahan di paru-paru
Cara Mengobati Penyakit Glomerulonefritis
Salah satu perawatan yang paling penting adalah mengontrol tekanan darah yang menjadi penyebab umum kerusakan pada glomerulus ini.
- Obat pengendali tekanan darah, seperti ACE Inhibitors.
- Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi strep atau bakteri lain.
- Obat kortikosteroid dan imunosupresif untuk menurunkan respons sistem imun yang menyerang ginjal.
- Plasmapheresis, yaitu menghilangkan bagian cairan dari darah (plasma) dengan intravena (IV) atau plasma yang didonorkan.
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Batasi makanan tinggi garam dan tinggi protein.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Kurangi makanan tinggi kalium.
- Kontrol kadar gula darah (glukosa) jika mengidap diabetes.
- Berhenti merokok dan hindari asap rokok.