(Ditulis oleh: MARIA ULVA, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Tuberkulosis Paru atau TB Paru masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat, meskipun strategi pengobatan dengan metode DOTS sudah dilaksanakan sejak tahun 1995, jumlah kasus TB Paru meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan. Menyikapi hal tersebut, WHO mencanangkan TB Paru sebagai kedaruratan dunia (global emergency).
Indonesia berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Untuk mencapai tujuan penanggulangan TB Paru ditetapkan program jangka panjang, yaitu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara memutuskan rantai penularan.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini memungkinkan semua orang dapat berperan dalam membantu program penanggulangan penyakit TB Paru. Salah Satunya adalah teknologi berbentuk website yang dapat diakses oleh pasien yang isinya seperti skrining mandiri TB pasien, fasilitas telemedicine TB yaitu dapat memantau keluhan pasien pada saat proses pengobatan TB berlangsung, yang akan langsung diketahui oleh petugas melalui notifikasi masuk ke aplikasi WhatsApp, pelaporan langsung tentang minum obat secara mandiri setiap harinya yang dapat dipantau oleh petugas dan dapat mendapat jadwal kontrol yang akan masuk ke email pasien yang dapat tersambung dengan kalender google pasien.
Website adalah salah satu media yang paling sering untuk diakses dan digunakan dalam mencari berbagai informasi dan sarana komunikasi. Faktor utamanya terjadi akibat perkembangan internet dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari sisi pengguna aktifnya. Setiap orang tentu mengakses internet menggunakan berbagai perangkat, mulai dari desktop, mobile, hingga tablet. Manfaat website yaitu membangun personal branding, memperkenalkan produk dan jasa, sebagai wadah membagikan informasi, mendapatkan trafik dan menghasilkan uang.
Sistem pemantauan pengobatan pasien TB paru yang dikembangkan berbasis website. Setelah sistem ini mempermudah pasien dan petugas berkomunikasi dalam masa pengobatan TB paru, petugas dapat lebih mudah dalam memantau jadwal kontrol pasien, kepatuhan minum obat setiap harinya, keluhan pasien dalam masa pengobatan, jadwal pengambilan obat. Selain itu dalam mengirim pesan pasien dan petugas lebih mudah karena nomor HP pasien sudah tersimpan dalam basis data.