(Ditulis oleh: MARTHA AKSAMERI MOLINA, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Tuberculosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosa. Kuman Mycobacterium Tuberculosa sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Biasanya TB menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak dan kulit.
Apa Akibat Tidak Meminum Obat Teratur?
- Pasien dapat menularkan TBC kepada orang lain yang berada didekatnya, terutama orang yang tinggal serumah.
- Penyakit TBC yang ada di dalam tubuh pasien akan semakin sulit diobati, dikarenakan kuman TBC akan menjadi kebal terhadap obat TBC.
- Pengobatan pasien TBC yang sudah kebal terhadap obat memerlukan banyak biaya, pengobatan yang memakan waktu semakin lama, dan belum bisa dilakukan di semua Faskes yang tersedia.
- Pasien akan mengulang pengobatan TBC dari awal dengan jumlah obat yang lebih banyak dari pengobatan biasa.
Pasien harus disiplin menjalani pengobatan untuk mencegah munculnya TB MDR. TB MDR (multiple drug resistant) adalah kondisi ketika pasien TB mengalami resistansi atau kebal obat antibiotik. Ini mungkin terjadi akibat pasien tidak mematuhi aturan minum obat TBC dengan benar. Kondisi resistensi antibiotik menandakan bakteri tidak lagi terpengaruh dengan reaksi antibiotik. Akibatnya, obat-obatan tidak lagi mempan untuk menyembuhkan infeksi bakteri.
TB MDR ditandai dengan memburuknya gejala tuberkulosis, seperti batuk terus-menerus, batuk berdarah, sesak nafas, demam ringan, dan berkeringat pada malam hari. Ketika seseorang resisten terhadap obat antituberkulosis, pengobatan jadi lebih kompleks dan butuh waktu yang lebih lama untuk sembuh. Pengobatan untuk TB resisten obat juga punya risiko efek samping yang lebih berat.
Cara minum obat yang benar dikutip dari Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman Depkes RI (2011) melalui Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis:
- Obat TBC diminum secara teratur sampai klien dinyatakan sembuh,
- Lama pengobatan berlangsung 6 hingga 8 bulan,
- Selama 2 bulan pertama, obat sekaligus diminum setiap hari,
- Pada 4 bulan berikutnya, obat diminum seminggu 3 kali,
- Obat boleh diminum satu per satu, dan harus habis dalam waktu 2 jam,
- Sebaiknya obat diminum sebelum makan pagi atau sebelum tidur.
Ingat, kunci keberhasilan pengobatan TBC adalah 3T:
- Tepat Waktu (disiplin dalam meminum obat sesuai waktu yang telah ditentukan),
- Tepat Cara (minum obat sekaligus, atau jika satu-persatu maka jarak waktu diminumnya tidak lebih dari 2 jam),
- Tepat Dosis (sesuai dosis yang dianjurkan dokter).
Serta jalani pengobatan sampai tuntas atau dinyatakan sembuh oleh dokter.
Tips agar Tidak Lupa Mengkonsumsi Obat TBC
Selain memerlukan kesabaran, pengobatan TBC memerlukan ketekunan. Anda tidak boleh sekalipun lupa mengkonsumsi obat TBC yang diberikan per harinya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghindari lupa meminum obat TBC:
- Menggunakan kotak obat mingguan yang terdiri dari kotak-kotak kecil untuk meletakkan obat TBC per harinya dalam satu minggu itu.
- Pasang alarm untuk mengingatkan Anda waktu meminum obat TBC.
- Biasakan mengkonsumsi obat TBC di jam yang sama.
- Letakkan obat TBC di tempat yang terlihat dan dilewati setiap harinya.
- Meminta bantuan anggota keluarga atau teman untuk mengingatkan Anda.
- Selalu menyadari hari dan jam obat TBC dikonsumsi.
Apabila Anda mengalami keluhan setelah mengkonsumsi obat TBC yang diberikan oleh dokter. Coba hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.