(Ditulis oleh Asta Bela Nurlita, mahasiswi S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)
Polimenorea adalah kondisi yang umumnya terjadi saat wanita pertama kali mengalami menstruasi atau mendekati menopause. Adapun penyebab polimenorea sangat beragam sehingga ibu perlu tahu agar dapat melakukan penanganan dengan tepat. Beberapa penyebab yang paling lazim yaitu karena adanya stress, menopause, endometriosis, dan infeksi atau penyakit menular seksual.
Sementara itu, beberapa hal lain yang mengindikasikan penyebab polimenorea adalah sebagai berikut:
- Polip
- Fibroid
- Kanker atau tumor ganas
- Adenomiosis, yaitu kondisi di mana lapisan dalam rahim menembus dinding otot rahim
- Koagulopati atau kondisi saat kemampuan darah untuk menggumpal berkurang
- Iatrogenik akibat prosedur diagnostik atau perawatan, seperti obat-obatan hormon atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
Tanda dan Gejala Polimenorea
- Siklus menstruasi pendek, yakni kurang dari 21 hari
- Frekuensi menstruasi jadi lebih sering (lebih dari 1-2 kali dalam sebulan)
- Durasi menstruasi panjang
- V olume darah menstruasi bisa meningkat
- Mengalami anemia
Penanganan Polimenorea
Untuk penanganan polimenorea dokter biasanya akan melakukan pengobatan yang disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila penyebab polimenorea adalah infeksi menular seksual, maka dokter akan memberikan obat antibiotik. Sedangkan jika mengalami kanker rahim jinak, kemungkinan penanganan polimenorea adalah dengan operasi pengangkatan untuk mengurangi pendarahan. Namun pada beberapa kasus, sebagian wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek dari rata-rata merupakan kondisi yang normal, sehingga tidak dibutuhkan penanganan khusus.
Polimenorea adalah gangguan menstruasi yang memang berkaitan dengan masalah kehamilan. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak memiliki kesempatan untuk hamil. Tetap lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter agar polimenorea dapat diatasi dengan segera.