Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri

ProSciences.net – Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.Anemia masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Anemia pada remaja memiliki dampak yang serius dan hampir seluruhnya merupakan konsekuensi dari defisiensi zat besi yang sangat berhubungan dengan tingkat keparahan anemia. Selain itu, anemia pada remaja perempuan dapat membuatnya berisiko untuk mengalami anemia selama kehamilan. Hal ini akan memberikan dampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan, seiring dengan potensi untuk mengalami sejumlah komplikasi selama kehamilan dan saat melahirkan. Anemia dapat dicegah dengan berbagai strategi salah satunya melalui edukasi gizi.

Populasi remaja di Indonesia mencapai 20% dari total populasi penduduk Indonesia yaitu sekitar 30 juta jiwa World Health organization (WHO) menyebutkan bahwa banyak masalah gizi pada remaja masih terabaikan disebabkan karena masih banyaknya faktor-faktor yang belum diketahui, padahal remaja merupakan sumber daya manusia Indonesia yang harus dilindungi karena potensinya yang sangat besar dalam upaya pembangunan kualitas bangsa.

Apa itu Anemia?

Anemia adalah suatu kondisi dimana keadaan kadar hemoglobin/ Hb di dalam darah lebih rendah dari yang seharusnya. Penyebab Anemia diantaranya adalah produksi sel darah merah tidak optimal, contoh: karena zat besi yang dibutuhkan untuk pembuatan sel darah merah didalam tubuh kurang; kerusakan atau destruksi sel darah merah yang eksesif, misalnya pada malaria; kehilangan darah yang eksesif, misalnya karena perdarahan dan cacingan.

Adapun gejala anemia diantaranya adalah  letih/ lemah/ lesu/ lalai/ lupa; imunitas rendah sehingga meningkatkan risiko terserang penyakit infeksi, gangguan kognitif yang permanen bila terjadi di usia dini: kurang cerdas, produktivitas turun; pada Anemia berat: Tidak mampu mempertahankan suhu tubuh setelah terpapar pada suhu dingin/ sesak nafas; dampak defisiensi zat besi dan anemia pada usia dewasa.

Dampak Anemia pada Remaja

  1. Konsentrasi belajar kurang
  2. Prestasi di sekolah rendah atau tidak optimal
  3. Produktivitas kerja turun
  4. Imunitas lebih rendah sehingga lebih rentan terhadap penyakit infeksi;

Mengapa Terjadi Pada Remaja Puteri?

  1. Pertumbuhan cepat, kebutuhan meningkat
  2. Haid: kehilangan darah rutin dalam jumlah cukup banyak
  3. Periode usia melahirkan: kehilangan darah saat persalinan; jumlah persalinan; jarak antar persalinan; usia melahirkan saat remaja;
  4. Bila ibu sudah hamil akan terlambat, terutama untuk perkembangan organ yang memerlukan asam folat
  5. Pola makan untuk menjaga penampilan

Mengapa Remaja perlu Suplementasi rutin? Pola makan berisiko defisiensi besi/ gaya hidup, banyaknya faktor penyebab: kecacingan, dan malaria di daerah, remaja puteri adalah calon ibu dimana pada ibu hamil kebutuhan besi meningkat tajam pada Trimester II terutama pada Trimester III. Persediaan zat besi sebelum kehamilan harus cukup untuk mobilisasi bila intake tak mencukupi, dan suplementasi besi selama kehamilan, untuk atasi anemia/ defisiensi besi; dan untuk kebutuhan selama hamil.

Di negara berkembang termasuk di Indonesia penyebab anemia paling banyak (63%) adalah kekurangan atau defisiensi besi, yang merupakan akibat dari pola makan rendah zat besi, mengandung cukup banyak zat besi tetapi yg diserap sangat sedikit, malaria di daerah endemis, yang menyebabkan destruksi sel darah merah, cacingan, yang menyebabkan kehilangan darah jangka lama, faktor keturunan/ penyakit-penyakit tertentu, kelompok paling rentan adalah anak-anak dan perempuan.

Pencegahan Anemia yang dapat Anda Lakukan

  1. Makan makanan kaya zat besi.
  2. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin di dalam sel darah merah.
  3. Hemoglobin adalah zat yang memberi warna merah dan memungkinkan sel darah membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda.

(Ditulis oleh : TIARA SAFA AISYAH, Mahasiswi Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Maju Jakarta)

2 tanggapan untuk “Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *