Cegah Robekan dengan Pijat Perineum Berdasarkan Evidence Based Practice Midwifery

(Ditulis oleh Ai Diani, Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Indonesia Maju)

Saat melahirkan, jalan lahir wanita akan mengencang, terutama perineum. Proses ini menyebabkan robekan. Perineum dapat robek saat melahirkan atau sengaja digunting untuk memperlebar jalan keluar bayi atau disebut dengan episiotomi. Ibu hamil pasti menginginkan persalinan yang mudah dan cepat. Untuk mempersiapkan kelahirannya tidak jarang ibu hamil mengambil langkah agar proses persalinan lancar dan tidak robek dengan berlatih yoga, melakukan senam dengan bola (gymball) atau memijat perineum. Pijat perineum ini dilakukan di area antara vagina dan anus. Untuk melakukan ini di rumah, ibu hamil dapat memijat sendiri, meminta bantuan suami atau meminta bantuan bidan.

Agar manfaatnya optimal, pijat perineum ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Untuk informasi lengkap mengenai pijat perineum, yuk simak pembahasannya di bawah ini sampai selesai!

Apa itu Pijat Perineum?

Perineum adalah area kulit dan otot antara anus dan vagina. Fungsinya untuk menopang organ dalam rongga panggul dan dapat meregang untuk memudahkan kelahiran bayi (Kemenkes, 2019). Pijat perineum (Massage perineum/ pemijatan perineum/ perineal massage) adalah teknik memijat perineum selama kehamilan atau beberapa minggu sebelum persalinan untuk memperbaiki hormonal yang melembutkan jaringan ikat dan membuat jaringan perineum lebih lentur dan elastis. Dengan meningkatkan elastisitas perineum, kejadian robekan perineum dan episiotomi dapat dicegah. Teknik ini bisa dilakukan sekali sehari pada area perineum (area antara vagina dan anus) selama beberapa minggu terakhir kehamilan.

Apa Manfaat Pijat Perineum?

Manfaat dari pijat perineum adalah dapat elastisitas perineum, merangsang aliran darah, penyembuhan setelah melahirkan, membantu mempersiapkan mental ibu untuk merasakan tekanan dan ketegangan pada perineum saat kepala bayi lahir, pijat dapat membantu otot perineum dan vagina menjadi lebih elastis, meminimalkan risiko robekan dan episiotomi. Aliran hormon masuk, yang membantu mengendurkan otot-otot dasar panggul, membuat proses persalinan lebih mudah dan jaringan serta otot di sekitar dasar panggul jalan lahir lebih cepat sembuh,meningkatkan keintiman dengan pasangan saat Anda mengikutsertakan mereka dalam pijatan perineum ini (Ratna Wulan, 2019).

Apa Indikasi dan Kontra Indikasi Pijat Perineum?

Indikasi pijat perineum adalah:

  1. Pijat perineum lebih baik untuk ibu hamil yang usianya tidak lebih dari 30 tahun;
  2. Pada wanita primigravida (hamil anak pertama), karena jaringan vagina lebih padat dari pada wanita multigravida (wanita pernah hamil);
  3. Pada perineum yang kaku;
  4. Wanita yang telah memiliki jahitan perineum (episiotomi).

Kontraindikasi pijat perineum yaitu:

  1. Pada wanita yang belum pernah berhubungan seksual;
  2. Wanita hamil dengan infeksi herpes vagina, infeksi saluran kemih, infeksi jamur, atau infeksi menular lainnya yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.

Bagaimana Pelaksanaan Pijat Perineum ?

Pijat perineum membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit perhari, dari minggu ke-34 kehamilan hingga kelahiran janin. Pijat perineum adalah metode yang paling efektif untuk wanita hamil. Pijat perineum ini dilakukan dengan minyak. Referensi lain menyatakan bahwa pijat perineum sebaiknya dimulai enam minggu sebelum hari-H. Lakukan pemijatan secara rutin 5- 6 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu sebelum melahirkan, pemijatan dilakukan setiap hari dengan jadwal berikut:

  1. Lakukan selama 3 menit pada minggu pertama.
  2. Selama minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
  3. Hentikan pemijatan saat kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban sudah keluar. Atau saat proses kelahiran dimulai.

Bagaimana Cara Melakukan Pijat Perineum ?

  1. Untuk pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi area perineum
  2. Bila terasa tegang, mandi dengan air hangat atau kompres hangat pada perineum selama 5-10 menit.
  3. Posisi persalinan berpengaruh besar terhadap kemungkinan terjadinya robekan. Posisi duduk, jongkok, berlutut atau telentang dapat mengurangi tekanan pada perineum.
  4. Pijat perineum dilakukan pada usia kehamilan > 34 minggu
  5. Saat melakukan pijatan sendiri, mungkin paling mudah menggunakan ibu jari. Jika pasangan anda yang melakukannya, dapat menggunakan jari telunjuk
  6. Pijatan ini dianjurkan dilakukan minimal 5-10 menit setiap hari dari minggu ke-34 atau ke-35 kehamilan hingga persalinan, dan berhenti saat ketuban pecah atau persalinan dimulai.

Bagaimana Teknik Massage Perineum?

Sebelum Anda mulai memijat perineum, Anda harus memotong kuku dan mencuci tangan dengan sabun. Duduk dalam posisi yang nyaman dengan kaki diregangkan, satu kaki diangkat dan ditopang dengan bantal. Atau anda dapat memilih posisi seperti akan melahirkan dengan cara meluruskan kaki dan menopang kepala, punggung, leher dan kaki dengan bantal. Setelah itu, mulailah memijat dengan urutan di atas.

3 tanggapan untuk “Cegah Robekan dengan Pijat Perineum Berdasarkan Evidence Based Practice Midwifery

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *