(Ditulis oleh : Nia Khusumawati – Prodi S1 Keperawatan Universitas Indonesia Maju)
Pada era perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat ini, manusia tidak bisa terlepas dari penggunaan internet, terutama di kalangan remaja. Penggunaan media sosial dan internet dari ke hari semakin meningkat, terjadi peningkatan penggunaan media sosial yang sangat signifikan. Fakta sudah membuktikan terlalu sering berselancar dengan media sosial membuat sulit tidur dan menggangu waktu tidur. Hubungan terlalu sering bermain media sosial dengan insomnia adalah smartphone yang digunakan untuk mengakses media sosial memancarkan cahaya biru atau blue light yang menekan pelepasan hormon pemicu tidur, yaitu melatonin. Hal inilah yang menyebabkan mengganggu jam internal alami tubuh yang memberi sinyal kapan waktunya tidur dan bangun. Sebaiknya digunakan pada siang hari, karena pada malam hari cahaya biru dari smartphone tidak ideal.
Cahaya biru dan panjang gelombang dari cahaya tersebut membuat seseorang tetap produktif dan fokus karena cahaya biru ini memberi sinyal ke otak bahwa ini adalah siang hari. Produksi melatonin ditekan dan tidur menjadi tertunda, tanpa melatonin yang memberi sinyal kepada tubuh bahwa tubuh mengantuk, tubuh tetap terjaga dan waspada. Sedangkan kebutuhan dasar manusia adalah tidur untuk menjaga tubuh agar tetap efektif dari kegiatan kegiatan yang dilakukan, kebutuhan tidur yang cukup bagi remaja dan manusia dewasa berkisar antara 6-8 jam perhari.
Efek Radiasi Blue-light pada Tidur
Kita sudah tahu bahwa radiasi sinar biru dapat mengurangi pengeluaran melatonin pada malam hari. Melatonin membantu menjaga ritme sirkadian kita, yang berfungsi layaknya alarm yang memberitahu tubuh kapan waktunya untuk tidur dan terbangun.
Semua jenis cahaya dapat mengganggu produksi melatonin pada malam hari, namun sinar biru memiliki efek yang paling kuat dalam hal ini. Para peneliti dari Harvard pernah melakukan eksperimen yang membandingkan efek dari seseorang terekspos sinar biru vs sinar hijau dalam waktu yang sama yaitu 6.5 jam. Hasilnya adalah cahaya biru berhasil menekan produksi melatonin 2 kali lebih besar daripada cahaya hijau.
Dengan pencahayaan berkekuatan 8 lux (setara dengan terangnya lampu meja), tidur seseorang dapat terganggu dan membuatnya terjaga di malam hari. Menurut Stephen Lockey, seorang peneliti dari Harvard, mengatakan bahwa cahaya yang berasal dari lampu atau dari sumber manapun adalah alasan utama mengapa banyak orang mengalami kurang tidur.
Insomnia adalah gejala gangguan atau kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur. Insomnia sering dijumpai pada remaja yang mengakses jejaring sosial sehingga menyebabkan remeja mengalami kurang tidur. Remaja yang stres kadang menggunakan media sosial untuk menghibur diri sehingga melewatkan waktu untuk tidur malam.
Mengenal Jenis-Jenis Insomnia
1. Transient Insomnia
Yaitu mereka yang biasanya tidur secara normal, tapi dikarenakan stres atau situasi penuh stres dan berlangsung tidak terlalu lama. Pemicu utama dari transient insomnia adalah putus cinta, cedera, kehilangan pekerjaan, atau kondisi cuaca ekstrem.
2. Short-term Insomnia
Yakni mereka yang mengalami stres situasional (kematian orang yang dicinta, penyakit fisik, atau pemindahan lingkungan ke lingkungan lain) biasanya berlangsung selama tiga minggu dan akan pulih seperti biasanya.
3. Long-term Insomnia
Insomnia jenis ini disebut juga dengan insomnia kronik. Untuk dapat mengobati insomnia jenis ini maka tidak boleh dilupakan untuk mengadakan pemeriksaan fisik dan psikiatrik yang terinci dan komprehensif.
Cara Pencegahan yang Efektif dalam Menghadapi Insomnia
- Pastikan jadwal tidur dan bangun secara bersamaan setiap harinya, dan usahakan jangan tidur di siang hari karena dapat menghindari rasa kantuk di malam hari.
- Membuat rutinitas tidur guna untuk merileksasikan pikiran serta mendapatkan suasana yang baik untuk tidur.
- Membatasi asupan kafein disaat sore hari.
- Mematikan lampu dan tidak menggunakan ponsel satu jam sebelum tidur.
- Memeriksakan diri ke psikolog jika merasakan gejala gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
- Dapatkan cahaya matahari dalam menjalankan setiap aktivitas fisik setiap hari jika memungkinkan.
Insomnia memberikan dampak dan pengaruh bagi seseorang. Ketika kondisi seseorang mengalami insomnia yang kronis, maka hal tersebut cukup membahayakan dan perlu dilakukan penanganan secara serius, insomnia juga memberikan pengaruh bagi efektivitas hidup dan kebiasaan hidup. (nia)
Artikel nya sangat bagus, semoga bermanfaat bagi yg membaca
Okhh pantesan saya akhir akhir ini susah tidur ternyata karena pengaruh dari cahaya biru
Artikel bagus
Bermanfaat sekali artikel nya
Mantap, artikel nya bagus
Mudah mudahan bermanfaat
Bagus
Mantap bagus artikelnya
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat
Artikel nya bagus
Artikel nya bagus
Mantap artikel nya
Mantap semoga bermanfaat
Mantap
Bermanfaat sekali
Bermanfaat sekali